Wednesday, 14 June 2017

Suku Bunga Terhadap Forex Paz


Por Evenstar ika anda penganut analisis fundamental, salah satu hal yang harus anda pahami adalah bagaimana tingkat bunga mempengaruhi nilai sebuah mata uang. Tingkat bunga (taxa de juros) pada dasarnya adalah 8220harga8221 dari mata uang yang jika diruntut dari asal kata 8220interest8221 itu menggambarkan tingkat 8220minat8221 orang untuk memegang uang. Yah, maaf sebelumnya kalo bahasan kali ini berbau teori ekonomi makro banget8230) Mau gak mau, comerciante sebagai. Kita harus paham tentang apa dan bagaimana faktor yang mempengaruhi kekuatan mata uang kan8230 Ok, tentunya anda sudah paham bahwa passam por forex dipengarui oley banyak faktor, salah satunya adalah tingkat bunga ini. Forex trading berbicara mengenai uang. It8217s tudo sobre dinheiro Di mercado de divisas. Mata uang dari seluruh dunia diperdagangkan dan dipertukarkan. Sebagai contoh, corretor de seorang bisa membeli yen Jepang ketika yen rasio yen terhadap dólar americano meningkat dan menjual yen dan membeli kembali Dólar dos EUA untuk mengambil keuntungan. Mercado forex di jaman sekarang sangat terbuka untuk semua orang, tidak hanya pihak-pihak dengan modal yang besar. Semua orang, bahkan dengan modal yang kecil, boleh mempertukarkan dan memperdagangkan mata uang dari negara manapun yang ditawarkan de mercado untuk mengambil keuntungan dari pergerakan nilai mata uang tersebut. Mercado Di Forex. Kita berhadapan dengan a lei do grande número. Mercado de dimana digerakkan oleh pemilik uang yang masuk ke mercado pada saat itu, yang jumlah pelakunya boleh dikatakan sangat banyak. Jadi untuk memahami bagaimana mercado bereaksi terhadap suatu kondisi, kita mesti memahami perilaku dan harapan market secara umum. Itulah mengapa, apabila anda berminta comerciante menjadi yang baik, maka anda mau gak mau harus memahami dasar-dasar teori tentang apa yang mempengaruhi mercado supaya bisa mengambil keputusan yang logis dalam ber - trading. Seperti sudah saya singgung di atas, tingkat bunga adalah salah satu faktor yang mempengaruhi mercado de divisas. Untuk dapat memahami pasar, seorang comerciante harus memahami kondisi dari masing-masing tingkat bunga mata uang yang diperdagangkan. Sebenarnya, Kondisi ekonomi dan politik juga sangat mempengaruhi nilai mata uang, tetapi tingkat bunga memiliki pengaruh yang lebih besar. Hal mendasar yang perlu diingat adalah bahwa uang sering mengikuti tingkat bunga. Ketika tingkat bunga mata uang sebuah negara meningkat, investidor akan cenderung ingin memanfaatkan return yang tinggi tersebut dan sebagai akibatnya uang (modal) akan mengalir ke negara itu. Ketika tingkat bunga naik satu negara, mata uang mereka dipandang lebih kuat daripada mata uang lainnya. Hal ini terjadi karena investidor mencari mata uang yang lebih banyak untuk mendapatkan keuntungan lebih. Campur tangan pemerintah di forex memang tidak sering terjadi, tetapi terkadang pemerintah suatu negara bisa jadi akan melakukan intervensi jika dirasa perlu. Pemerintah, Melalui Bank Sentral negara tersebut, akan membanjiri passando valuta como dengan mata uang negara mereka jika menginginkan untuk menurunkan harga (tingkat bunga). Sebaliknya, bisa jadi mereka membeli mata uang negara mereka, jika ingin mereka menaikkan harga (tingkat bunga). Hal ini dilakukan pemerintah melakukan ini untuk membantu perekonomian mereka secara keseluruhan. Jika anda mengetahui kapan sebuah Banco Sentral akan melakukan intervensi, ini bisa menjadi keuntungan tersendiri Asal tahu saja, intervensi semacam ini pengaruhnya lumayan gedhe (dalam ukuran pips tentunya) 8230) Anda bisa ikut mengambil manfaat dari intervensi pemerintah suatu negara tersebut dengan ikut melakukan tindakan yang Searah dengan mereka. Memang sih. Karena sifat market forex yang mempunyai volume yang besar dan pelaku yang hampir tak terbatas, pengaruh suatu kebijakan bisa jadi tidak berjangka panjang. Tapi toh tetap saja akan bermanfaat jika kita selalu mengikuti berbagai berita terutama yang berkenaan tentang kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan suku bunga seperti misalnya tingkat inflasi. Comerciante Sebagai. Terutama yang mengandalkan analisis fundamental, 8220mendengarkan8221 pidato dari politisi dan orang berpengaruh lainnya menjadi suatu keharusan. Syukur-syukur jika kita bisa menebak sebelum pengumuman dibuat Dari uraian di atas, bisa diambul kesimpulan bahwa tingkat bunga memang berpengaruh secara signikan terhadap market forex. Tingkat bunga dapat menjadi patokan untuk mengetahui mata uang mana yang kuat terhadap yang lain. Salah satu saat di mana perubahan tingkat bunga sangat mempengaruhi kekuatan mata uang, meskipun relatif jarang terjadi, adalah saat terjadinya intervensi pemerintah melalu Banco sentral di market forex. Atau, setidaknya saat-saat keluarnya kebijakan-kebijakan negara yang bersangkutan yang berpengaruh terhadap tingkat bunga mata uang negara tersebut. Jadi, sebagai comerciante yang baik, kita memang sebaiknya tetap memperhatikan informada seputar tingkat bunga dari mata uang yang kita tradekan. Itulah mengapa saya menyarankan anda untuk selalu menjadi inteligente inteligente informado traderCHRISTIN PUTRI ELSA ROTUA 0931150020 A. PENDAHULUANLATAR BELAKANG Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari 8208 hari. Kemampuan investidor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro de massa datang akan sangat berguna dalam pembuatan keputusan investasi yang menguntungkan. Karena harga saham di bursa passando modal tidak selamanya tetap, ada kalanya meningkat dan bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan pena. Di pasar modal, terjadinya fluktuasi harga saham tersebut menjadikan bursa efek menarik bagi beberapa kalangan pemodal (investidor). Di sisi lain, kenaikan dan penurunan harga saham bisa terjadi karena faktor fundamental, psikologis, maupun eksternal. Untuk itu, investidor seorang harus mempertimbangkan beberapa indikator ekonomi makro yang bisa membantu investidor dalam membuat keputusan investasinya. Indikator ekonomi makro yang seringkali dihubungkan dengan pasar modal adalah fluktuasi tingkat bunga, inflasi, kurs rupiah, dan lainnya. Secara teori, tingkat bunga dan harga saham memiliki hubungan yang negativo (bertolak belakang). Tingkat bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (valor presente) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Tingkat bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang akan ditanggung perusahaan dan juga akan menyebabkan retorno yang diisyaratkan investidor dari suatu investasi akan meningkat. Demikian pula halnya dengan inflasi, tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas (superaquecido). Artinya, Kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga 8208 harga cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan penurunan daya beli uang (poder de compra do dinheiro). Desarmando itu, inflasi yang tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investidor dari investasinya. Kurs merupakan variabel makro ekonomi yang turut mempengaruhi volatilitas harga saham. Depresiasi mata uang domestik akan meningkatkan volume ekspor. Bila permintaan pasar internasional cukup elastis hal ini akan meningkatkan fluxo de caixa perusahaan domestik, yang kemudian meningkatkan harga saham, yang tercermin pada IHSG. Sebaliknya, jika emitem membeli produk dalam negeri, dan memiliki hutang dalam bentuk dollar maka harga sahamnya akan turun. Depresiasi kurs akan menaikkan harga saham yang tercermin pada IHSG dalam perekonomian yang mengalami inflasi. B. PERUMUSAN MASALAH 183 Apakah variabel tingkat suku bunga, inflasi dan nilai kurs mata uang mempengaruhi investasi dalam suatu Negara 8220Indonesia8221 Investasi diartikan sebagai penanaman uang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan de massa datang Dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Faktor-Faktor yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian Indonésia. - Pengaruh Nilai Tukar Secara teorite dampak perubahan tingkat nilai tukar dengan investasi bersifat incerteza (tidak pasti). Pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan efeito de redução de despesas. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran atau alokasi modal pada investasi. Pada sisi penal, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (mudança de despesas) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor eang diukur dengan mata uang domestik dan denkm demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan barang-barang ekspor (bens negociados) relativo terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (bens não comercializados) . Sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut. - Pengaruh Tingkat Suku Bunga Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (entrada) lain untuk menghasilkan saída barang final. - Pengaruh Tingkat Inflasi Tingkat inflasi berpengaruh negativa pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko projectand investin dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga Relativo. Desarmando itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro. Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (política de dinheiro tigh). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik. Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investidor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga. Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat. Apa saja faktor penentu pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perubahan ekonomi ialah sebagai berikut. BarangModal Agar ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modal harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan ekonomi baru dimungkinkan jika investasi neto lebih besar dari nol. Sebab jika sama dengan nol, perekonomian hanya dapat berproduksi pada tingkat sebelumnya. TenagaKerja Sampai saat ini, khususnya di negara sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang sangat dominan. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan saída. Namun, jumlah kerja kerja yang dapat dilibatkan dalam proses produksi akan semakin sedikit jika teknologi yang digunakan semakin tinggi. Teknologi Penggunaan teknologi yang semakin tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dlihat dari peningkatan output. Melalui penggunaan teknologi yang tepat guna, manuscrito dapat memanfaatkan secara óptimo potensi yang ada dalam diri dan lingkungannya. Uang Dalam perekonomian moderno. Uang memegang peranan dan fungsi sentral. Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh manusia Makin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, makin besar output yang lebih besar jika penggunaannya efisien. Manajemen Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian moderno, terutama bagi perekonomian yang sangat mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang berlimpah, dan teknolohi tinggi. Suatu perekonomian yang tidak terlalu mengandalkan teknologi tinggi, namun dengan manajemen yang baik, mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kewirausahawan (Empreendedorismo) Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa entrada yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi barang dan jasa yang akan dibutuhkan masyarakat. Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai k. emampuan inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuan inovasi tidak selalu dikaitkan dengan teknologi tinggi. Contohnya, produk Coca Cola, salah satu minuman ringan terlaris di dunia, dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat. Informasi Syarat agar passer bursa efek dapat lebih mengetahui keadaan adalah dari arus infomasi. Dengan informasi yang sempurna dan seimbang akan membuat para pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik. Suku bunga nominal di Amerika Serikat (AS) adalah 8. Para investor di AS memperkirakan tingkat inflasi sebesar 6, yang berarti mereka mengharapakan pengembalian riil sebesar 2 selama 1 tahun. Suku bunga nominal di Kanada adalah 13. Dengan mengasumsikan bahwa investidor Kanada juga menginginkan pengembalian riil sebesar 2, taksiran inflasi di Kanada haruslah sebesar 11. Berdasarkan teori paritas daya beli (PPP), dólar kanada diperkirakan akan terdepresiasi sekitar 5 terhadap dollar AS (karena inflasi Di Kanada lebih tinggi 5). Maka, investidor AS tidak akan memperoleh keuntungan dari investasi di Kanada karena perbedaan suku bunga sebesar 5 akan terkompensasi oleh investasi pada mata uang yang diperkirakan nilainya turun 5 pada akhir periode investasi. Investidor AS akan mendapatkan 8 dari investasi di Kanada, sama dengan hasil yang merekaperoleh dari investasi di AS. Sama seperti contoh kasus di atas, apabila pada tahun 1963 inflasi di Indonésia lebih tinggi dibanding inflasi di Amerika maka rupiah akan terdepresiasi. Investor8211investor tidak memperoleh keuntungan dari investasinya di Indonesia karena perbedaan suku bunga tersebut. Implikasi dampak fisher internasional (IFE) investidor bagi como o yang berupaya memanfaatkan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang relatif tinggi akan sama. Investidor como akan terkena dampak negatif dari tingkat inflasi AS yang relativo lebih tinggi jika mereka berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang lebih tinggi. Tingkat suku bunga nominal di AS adalah 8 dan di Jepang adalah 5. Taksiran tingkat pengembalian riil dikedua negara tersebut adalah 2. Tingkat inflasi AS diperkirakan 6, sementara tingkat inflasi di Jepang diperkirakan 3. Berdasarkan teori paritas daya beli (PPP), Yen Jepang diperkirakan Akan terapresiasi sebesar 3 karena perbedaan tingkat inflasi. Jika terjadi perubahan kurs seperti yang telah diperkirakan, investidor Jepang yang berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang lebih tinggi akan memperoleh hasil yang sama dengan hasil investasi pada negara mereka sendiri. Meskipun suku bunga AS 3 lebih tinggi, investidor Jepang akan membeli kembali Yen pada akhir periode investasi dengan harga yang lebih tinggi 3 dibandingkan harga penjualan Yen mereka dahulu. Karenanya, pengembalian dari investasi di AS tidak lebih tinggi dibanding dengan yang mereka peroleh jika melakukan investasi di Jepang. Inflasi terjadi ketika jumlah dinheiro fornecido di masyarakat terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan nilai mata uang akan melemah sedangkan nilai dari mata uang asing akan semakin menguat. Ketika mata uang como itu menguat, importar akan semakin naik sedangkan harga ekspor akan semakin turun. Hal ini menyebabkan perusahaan di Indonesia yang banyak mengimpor dari luar harus mengurangi biayanya. Maka banyak terjadi pengkikisan pekerja dan penutupan banyak pabrik yang berdampak pada peningkatan pengangguran di Indonesia. Hal ini juga berdampak pada investidor yang merasa rugi untuk menanamkan modalnya, sehingga nilai dari investasi akan menurun. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah mengambil jalan dengan Teori dampak fisher internasional (International Fisher Effect8211IFE) dimana mereka melakukan peningkatan suku bunga untuk menarik kembali para nasabahnya untuk dapat mengurangi dinheiro.

No comments:

Post a Comment